Istriku yang termmmuah!!!

cerah terlihat pagi nampakkan segar
di balut embun pagi yang mulai pudar

hembusan angin sejukkan raga
semerbak aromanya kian menggoda

hari ini…
tatapan lembut menghampiri

dengan anggunnya mulai menyapa
suamiku, mau minum apa?

tersenyumku di buatnya
damailah hati kini kurasa

aku yang tak kuasa menahannya
luapan bahagia yang tersimpan di dada

kini…
istriku melayaniku

engkau yang tersipu malu
saat ku ucap “i love You”

engkau yang bersandar di bahuku
sabarlah di atas janji kita dulu

merajut benang cinta
sampai kehndak Alloh dengan keputusan_Nya

Untukmu aku setia

ku pandangi wajah istriku
begitu damai dalam tidurnya

terima kasih engkau bidadariku
untuk semua baktimu

sejenak ku coba ku hampiri
dan kukecup keningnya

begitu dalam perasaan yag ada saat itu
aku cinta padamu

tak sadar …
menetes sudah bening air mataku

dan sesaat aku terdiam
Rabb inikah kehendak_Mu?

Istriku, bahwa engkaulah wanita itu
yang terpilih dalam untaian doa-doa panjangku

sepenuhnya…
aku takkan menyia-nyiakanmu istriku

Keinginan yang sirna

dulu yang ku mau
tapi itu yang ku tahu

dulu terasa haru
kini kunikmati kelabu

ada apa denganku
ketika terlihat mulai sayu

entah, akankah ini berlalu
seperti waktu dulu

masa yang ku tunggu
dan berlalunya sebuah waktu

hanyalah ada satu
dan akan selalu ku rindu

mengerti apa yang ku tuju
bahwa, sedianya kau untukku

itu yang ku mau
dengan sepenuh ikhlasmu

bukan soal aku ragu
akan yang kau tau

akan itu…
sebuah janjimu

akankah semu
dan seolah layu

itulah batinku
yang mulai sendu

termakan waktu
yang terus melaju

mangertilah akan daku
yang selalu mencintaimu

Pengaduanku

saat dosa kian bertambah
saat harapan makin memuncak
daku butuh rahmat-MU

Rabb, ada apa denganku
terasa sempit terasa di dada
dan semakin menyempit

tak ada lagi yang ku harap selain kasih sayang-MU
setetes embun kasih sayang yang semoga bisa
menenangkan jiwa yang fana

kini harapan tinggallah harapan
yang dudlu satu bahagia yang ku damba
kini sirna

apakah ini hukuman atas dosaku
dan kedurhakaanku selama ini
hingga Kau hukum daku hingga begini

Rab bantu aku menjalani ini
kegalauan dalam diri ini
terus mengguncang keteguhanku

tak ada cara lain Rabb?
bantu daku
agar kuat menapaki hidup yang Kau beri

daku tak mau jatuh dalam kehinaan
karena dosa yang berkepanjangan
beri daku sebuah jalan

yang ridho-Mu terlimpahkan
hingga damailah perasaan
yang penuh keberkahan

*maafkan jika daku kini mengeluh

Ramadhan yang kurindu

Ketika banyaknya yang merindumu
akupun sebenarnya begitu
apalah daya apa yang dapat di buat olehku

tak sebanyak yang kau tawarkan
syurga lengkap dengan keindahan
itulah yang Rabb janjikan

maaf dariku jika masih sedikit yang di perbuat
ketika diri ini menuju taubat
hati ini terasa belum kuat

rabb,, bimbinlha daku menuju_Mu
memanglah daku hamba yang tak punya malu
rabb, bimbinglah daku agar tetat terbantu

sesak dadaku dangan apa yang daku hadapi
terasa penuh hal dunia yang menyelimuti
terus bertambah pekat apa yang ada dalam hati

hamba-Mu meratap
dan menuju_Mu daku berharap
karena jika matipun daku belum siap

banyak sudah dosa yang tertimbun
berharap penuh daku memohon ampun
Ramadhan, di buatalah aku tetegun

demi dosa yang ingin ku berlepas darinya
ketaatan dariku sebagai cara
mencoba dan terus berusaha

Rab, beri daku dalam ramadhan ini
satu kesempatan perbaiki diri
menjadi hamba yan Kau ingini

dariku…
hamba yang selalu merindu

Udang di balik persahabatan

memang tak di nafikan
ada rasa dalam persahabatan
dengan apapun sebuah alasan
demi sebuah pembenaran

adakah keabadian delam persahabatan
di antara banyaknya kemunafikan
yang risau melenakkan
sebuah jalinan dan indahnya satu ikatan

tak lama bertahan dalam persahabatan
sesaat hilang dan sesaat tergantikan
rasa yang bertambah di ingatan
sungguh apakah ini memungkinkan

bagiku tak ada persahabatan
jika simpati mulai di tawarkan
hingga di mainkanlah sebuah perasaan
tak lagi abaiakn perbedaan

enkau punya prinsip dan akupun demikian
itulah janji persahabatan
tinggallah sebuah ikatan
ketika benihpun mulai memanjakan

apakah di benarkan sebuah persahabatan
ketika etika tak lagi menjadi pegangan
ketika pembenaran mencoba menjadi kiasan
dengan jalan sebuah kebiasaan

jangan sembunyi di balik persahabatan
ketika cinta mulai di rasakan
jangan lari dari kenyataan
ketika di bohonginya sebuah perasan

kebohongan tetaplah kebohongan
ketika menyelinap dalam persahabatan
di balik lihainya berjuta alasan
tetaplah tak bisa di benarkan