Bukan cinta biasa

Cinta…………….
IKhwah semua, entah sampai kapan risalah cinta di utarakan. Yang pasti berbahagialah mereka yang mencinta dan di cinta, subahanlloh.

Bukan cinta biasa, pernahkan kita mengalaminya?
ketika cingta mulai bersemi, seakan waktu berlalu terasa indah bersamanya. Bergetar kala di sebut namanya, damai mana kala di sapanya. Tiada hal yang begitu indah saat-saat dimana cinta sudah tertanam di taman hati.

Ketika cinta di tunjukkan kepada orang yang tercinta, saatnya nanti mungkin kita akan kecewa, akan merana dan akan terluka. Semoga saja tidak demikian adanya terjadi pada diri kita nantinya. Maka alangkah baiknya jika cinta yang kita punya patut kita syukuri, hingga nantinya pula naungan rahmat dan kasih sayng Alloh subahanhu wta’ala terlimpah kepada kita sekalian.

Cinta siapa yang tak pernah merugi? Cinta siapa yang tak pernah berkurang? dan cinta saiapa yang abadi?…
singakat saja, Allohu rabbuna wata’ala. Cintanya bagi seluruh ummat, apalagi bagi mereka yang patuh dan taat akan syariat-syariatnya.

Inginkah kita mendapatkannya? Tentu…siapapun orangnya mu’min dan mu’minah pastilah mendambakannya. Janji Alloh yang tak pernah di ingkarinya, Alloh yang tak berkurang cintanya dan Alloh yang senantiasa menjaganya. Ragukah kita akan cinta-Nya?

Sungguh sayang bila Keagungan-Nya, kelembutan-NYa dan kemaha kasih-NYa tak sedikitpun menyentuh kita, menggerakkan hati kita, dan membangkitkan ghirah cinta dalam dada kita. Apa yang membuat kita jauh dari-NYa? sungguh mamalukan juga kiranya jika mengaku cinta Alloh tabaraka wata’ala masih saja menyimpang dari apa yang Ia serukan, na’udzubillahi mindzalik…

Hal terindah juga manakala kita bermanja-manja dengan orang yang kita cintai, tidakkah pula kita ingin bermanja-manja dengan Alloh? qiyamul lail jawabannya… Di saat manusia sedang terlelap, di saat manusia sedang terbuai dengan mimpi-mimpi indahnya, di saat manusia sedang bergulat dengan angan-angannya. Sungguh menkjubkan ketika lambung kita jauh dari hangatnya selimut, empuknya kasur dan apa lagi hangatnya pelukan Istri tercinta, namun ia sempatkan malam-malamnya untuk berkhlawat dengan Alloh rabbuna ‘aja wajalla. Di situlah kita mengadu dan merasai ni’matnya beribadah, nikmatanya bersua dengan rabbnya Tuhan yang pemilik segala cinta, subahanlloh. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang merasai nikmatnya beribadah kepad-Nya.

Semoga malam-malam kita terhiasi dengan satu cinta, nikmatnya menghamba dan indahnya bermunajat. Sehingga mengalir pula darah-darah kita dengan satu cinta yang penuh dengan riadha-Nya. Semoga pula cinta-cinta yang kita punya akan di balas dengan cinta yang sepadan dangan apa yang kita punya. Entah Orang tua kita, saudara, sahabat kita dan bahkan tak kalah indahnya pula adalah cinta orang yang spesial mencintai kita. Tentunya siapa lagi kalo bukan bagian dari kehidupan kita, bagian dari mimpi kita dan bagian dari tulang rusuk kita(khusus ikhwan), dari, dari, dan dari…

Tinggalkan komentar